s bulan yang lain. Hanya
orang yang kenal keistimewaan Ramadhan saja yang akan suka cita bila Ramadhan
akan tiba. Sepatutnya kita harus mempersiapkan diri baik-baik guna
menyambutnya. Bagaimana caranya? Langkah-langkah berikut ini barangkali bisa
membantu.
1. Mengulangi kembali pelajaran-pelajaran yang berkaitan dengan puasa. Hendaknya kita memasuki dan menjalani puasa dengan pengetahuan, pedoman-pedoman yang baik, serta pengalaman-pengalaman yang telah lalu. Pelajaran itu bisa seputar rukun, syarat sah, syarat membatalkan, perkara-perkara sunnah dan makruh, serta hikmah yang terkandung di dalamnya.
2. Persiapan ruhani, yaitu menenangkan jiwa dalam menghadapi bulan puasa. Rosulullah dan para sahabat mempersiapkan kedatangan Ramadhan sejak enam bulan sebelum bulan tersebut tiba.
3. Memperbanyak doa sejak bulan ini (Rajab dan Sya’ban), semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi kesehatan, tenaga, kelapangan, dan kesempatan mengerjakan puasa. Semoga Allah memberikan taufik dan hidayah supaya kita dapat berpuasa dengan hati yang jujur, tulus dan jauh dari riya’, ujub, dan segala penyakit yang menghilangkan pahala puasa.
4. Menguatkan semangat untuk melaksanakan satu bentuk latihan dengan sempurna agar kita memperoleh predikat sebagai muttaqin (orang yang bertakwa).
5. Siapkan diri untuk menjalankan puasa dengan perkataan dan perbuatan yang baik dengan sepenuh hati serta ikhlas semata-mata karena Allah.
6. Tinggalkan kebiasan-kebiasan yang memberatkan dan merugikan diri, seperti berbelanja berlebihan, tenggelam dalam hiburan, membuang waktu, dan melakukan perbuatan yang tidak mendatangkan faedah. Hal tersebut justru bertentangan dengan hikmah puasa.
7. Sambutlah bulan puasa dengan cita-cita dan azzam (tekad) yang tinggi dengan memperbanyak ibadah, baik siang atau malam. Ini diperlukan untuk melatih diri dan mensucikan jiwa.
8. Ucapkan tahniah kepada saudara seiman. Diriwayatkan oleh Ahmad dan Nasa’i dari Abi Hurairah Radhiallahu ‘anhu bahwa Rosulullah senantiasa menggembirakan para sahabat saat kedatangan bulan Ramadhan. Rosulullah menggembirakan para sahabat dengan sabdanya, ”Sesungguhnya akan datang kepada kamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkati, Allah mewajibkan kamu berpuasa di dalamnya. Pada bulan Ramadhan dibuka pintu-pintu syurga, dikunci semua pintu neraka, dibelenggu semua setan. Di malamnya ada satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Barangsiapa yang tidak memperoleh kebajikan pada malam itu, berartilah diharamkan baginya segala kebaikan untuk dirinya.”
Tim Ustadz
1. Mengulangi kembali pelajaran-pelajaran yang berkaitan dengan puasa. Hendaknya kita memasuki dan menjalani puasa dengan pengetahuan, pedoman-pedoman yang baik, serta pengalaman-pengalaman yang telah lalu. Pelajaran itu bisa seputar rukun, syarat sah, syarat membatalkan, perkara-perkara sunnah dan makruh, serta hikmah yang terkandung di dalamnya.
2. Persiapan ruhani, yaitu menenangkan jiwa dalam menghadapi bulan puasa. Rosulullah dan para sahabat mempersiapkan kedatangan Ramadhan sejak enam bulan sebelum bulan tersebut tiba.
3. Memperbanyak doa sejak bulan ini (Rajab dan Sya’ban), semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi kesehatan, tenaga, kelapangan, dan kesempatan mengerjakan puasa. Semoga Allah memberikan taufik dan hidayah supaya kita dapat berpuasa dengan hati yang jujur, tulus dan jauh dari riya’, ujub, dan segala penyakit yang menghilangkan pahala puasa.
4. Menguatkan semangat untuk melaksanakan satu bentuk latihan dengan sempurna agar kita memperoleh predikat sebagai muttaqin (orang yang bertakwa).
5. Siapkan diri untuk menjalankan puasa dengan perkataan dan perbuatan yang baik dengan sepenuh hati serta ikhlas semata-mata karena Allah.
6. Tinggalkan kebiasan-kebiasan yang memberatkan dan merugikan diri, seperti berbelanja berlebihan, tenggelam dalam hiburan, membuang waktu, dan melakukan perbuatan yang tidak mendatangkan faedah. Hal tersebut justru bertentangan dengan hikmah puasa.
7. Sambutlah bulan puasa dengan cita-cita dan azzam (tekad) yang tinggi dengan memperbanyak ibadah, baik siang atau malam. Ini diperlukan untuk melatih diri dan mensucikan jiwa.
8. Ucapkan tahniah kepada saudara seiman. Diriwayatkan oleh Ahmad dan Nasa’i dari Abi Hurairah Radhiallahu ‘anhu bahwa Rosulullah senantiasa menggembirakan para sahabat saat kedatangan bulan Ramadhan. Rosulullah menggembirakan para sahabat dengan sabdanya, ”Sesungguhnya akan datang kepada kamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkati, Allah mewajibkan kamu berpuasa di dalamnya. Pada bulan Ramadhan dibuka pintu-pintu syurga, dikunci semua pintu neraka, dibelenggu semua setan. Di malamnya ada satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Barangsiapa yang tidak memperoleh kebajikan pada malam itu, berartilah diharamkan baginya segala kebaikan untuk dirinya.”
Tim Ustadz
Sumber:www.facebook.com
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar