Allah SWT
Berfirman: Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi
ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah (QS. Al Anam: 116). Rasulullah Shallallahualaihi Wasallam bersabda: Diperlihatkan kepadaku umat
manusia seluruhnya. Maka akupun melihat ada Nabi yang memiliki pengikut
sekelompok kecil manusia. Dan ada Nabi yang memiliki pengikut dua orang. Ada
Nabi yang tidak memiliki pengikut (HR. Bukhari 5705, 5752, Muslim, 220).
Nabi Shallallahualaihi Wasallam juga bersabda: Islam pada awalnya asing dan akan kembali asing kelak sebagaimana awalnya. Maka pohon tuba di surga bagi orang-orang yang asing (HR.Muslim no.145).
Nah, apakah Islam itu asing ketika mayoritas manusia mengamalkan ajaran Islam? Bahkan yang minoritas ketika itu adalah yang dipuji oleh Nabi Shallallahualaihi Wasallam.
( Perkataan Ulama Besar Terdahulu )
Al Fudhail bin Iyadh rahimahullah (wafat 187 H) berkata: Janganlah engkau mengangap buruk jalan-jalan kebenaran karena sedikit orang yang menjalaninya. Dan jangan pula terpedaya oleh banyaknya orang-orang yang binasa (Dinukil dari Al Adabusy Syariyyah 1/163).
Imam An Nawawi rahimahullah (wafat 676 H) berkata: Seorang manusia hendaknya tidak terpedaya dengan banyaknya orang yang melakukan hal-hal terlarang, yaitu orang-orang yang tidak menjaga adab-adab ini (Dinukil dari Al Adabusy Syariyyah 1/163).
Sahabat Nabi, Abdullah bin Masud Radhiallahuanhu, menafsirkan istilah Al Jamaah: Al Jamaah adalah siapa saja yang sesuai dengan kebenaran walaupun engkau sendiri.
Ketika membandingkan jamaah shalat dimasjid dan jumlah orang di mall.
Ketika membandingkan yang berjilbab dan tidak berjilbab.
Ketika membandingkan yang mendukung Qur'an dan Sunnah secara keseluruhan dengan mereka yang hanya mengambil sebagian-sebagian.
Ketika membandingkan jumlah Ustadz, penyeru kejalan Allah dengan yang masa bodoh dengan kemaksiatan dan kelalaian.
Ketika membandingkan mereka yang cinta Syariat Islam dibandingkan yang cinta syariat sistem hukum dari yahudi internasionalnya, beserta Amerikanya.
Ketika membandingkan Istri yang shaleh dan Suami yang mendidik keluarganya secara Islam.
Ketika membandingkan yang cinta tradisi sunnah Rosulullah SAW keseluruhan dan yang cinta dengan kebiasaan tradisi budaya non Islam.
Dan mungkin banyak lagi yang tidak kita ketahui, disinilah tugas setiap manusia adalah memilih, mau menjadi golongan yang mana, dan itu akan diketahui bahwa sebenarnya apa yang dikejar didalam hidup ini.
Nabi Shallallahualaihi Wasallam juga bersabda: Islam pada awalnya asing dan akan kembali asing kelak sebagaimana awalnya. Maka pohon tuba di surga bagi orang-orang yang asing (HR.Muslim no.145).
Nah, apakah Islam itu asing ketika mayoritas manusia mengamalkan ajaran Islam? Bahkan yang minoritas ketika itu adalah yang dipuji oleh Nabi Shallallahualaihi Wasallam.
( Perkataan Ulama Besar Terdahulu )
Al Fudhail bin Iyadh rahimahullah (wafat 187 H) berkata: Janganlah engkau mengangap buruk jalan-jalan kebenaran karena sedikit orang yang menjalaninya. Dan jangan pula terpedaya oleh banyaknya orang-orang yang binasa (Dinukil dari Al Adabusy Syariyyah 1/163).
Imam An Nawawi rahimahullah (wafat 676 H) berkata: Seorang manusia hendaknya tidak terpedaya dengan banyaknya orang yang melakukan hal-hal terlarang, yaitu orang-orang yang tidak menjaga adab-adab ini (Dinukil dari Al Adabusy Syariyyah 1/163).
Sahabat Nabi, Abdullah bin Masud Radhiallahuanhu, menafsirkan istilah Al Jamaah: Al Jamaah adalah siapa saja yang sesuai dengan kebenaran walaupun engkau sendiri.
Ketika membandingkan jamaah shalat dimasjid dan jumlah orang di mall.
Ketika membandingkan yang berjilbab dan tidak berjilbab.
Ketika membandingkan yang mendukung Qur'an dan Sunnah secara keseluruhan dengan mereka yang hanya mengambil sebagian-sebagian.
Ketika membandingkan jumlah Ustadz, penyeru kejalan Allah dengan yang masa bodoh dengan kemaksiatan dan kelalaian.
Ketika membandingkan mereka yang cinta Syariat Islam dibandingkan yang cinta syariat sistem hukum dari yahudi internasionalnya, beserta Amerikanya.
Ketika membandingkan Istri yang shaleh dan Suami yang mendidik keluarganya secara Islam.
Ketika membandingkan yang cinta tradisi sunnah Rosulullah SAW keseluruhan dan yang cinta dengan kebiasaan tradisi budaya non Islam.
Dan mungkin banyak lagi yang tidak kita ketahui, disinilah tugas setiap manusia adalah memilih, mau menjadi golongan yang mana, dan itu akan diketahui bahwa sebenarnya apa yang dikejar didalam hidup ini.
Sumber: http://www.facebook.com/pages/Yusuf-Mansur-Network/109056501839
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar