eberhasilannya membujuk mengikutinya. Dibalik acara
gemerlap pesta Valentine's day tersimpan sejarah yang tidak tepat untuk
dirayakan ummat Islam. Budaya itu sangat bahaya. Banyak orang yang tertipu
dengannya, sehingga terasa manis dan indah ternyata merupakan akhidah yang
diharamkan oleh Islam.
( Tasyabuh urusannya bisa membahayakan status keimanan )
Valentin termasuk tasyabuh? Apa itu? Tasyabuh adalah penyerupaan terhadap orang-orang kafir dengan seluruh jenisnya dalam hal akidah atau ibadah atau adat atau cara hidup yang merupakan kekhususan mereka (orang-orang kafir).
Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash radhiallahu anhuma dia berkata: Sesungguhnya Rosulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَشَبَّهَ بِغَيْرِنَا
“Bukan termasuk golongan kami orang yang menyerupai kaum selain kami.” (HR. At-Tirmizi no. 2695).
Dari Abdullah bin Umar radhiallahu anhuma dia berkata: Rosulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk darinya”. (HR. Abu Daud no. 4031 Ash-Shahihah: 1/676).
Tasyabbuh kebanyakannya akan mengarahkan kepada perbuatan mengagumi dan mengidolakan pribadi-pribadi orang-orang kafir, yang pada gilirannya akan membuat dirinya kagum kepada adat, hari raya, ibadah, dan aqidah mereka yang dari awal sampai akhirnya di bangun di atas kebatilan dan kerusakan. Dan hal ini tentunya akan menyebabkan pudar atau bahkan hilangnya agama Islam dari dalam hatinya, tidak kagum terhadap Islam, bahkan acuh tak acuh serta malu mengakui dirinya sebagai muslim.
Karenanya tidaklah kita dapati ada muslim yang menokohkan orang kafir kecuali padanya ada sikap kurang mengagungkan Islam, jahil dalam masalah agama, dan lalai kalau kita tidak katakan meninggalkan dalam beribadah kepada Allah Ta’ala.
Dan dalam surah Al-Hadid ayat 16, Allah SWT berfirman:
وَلَا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ فَاسِقُونَ
“Dan janganlah mereka (kaum mukminin) seperti orang-orang telah diturunkan Al Kitab sebelumnya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.”
Rosulullah bersabda: Diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri r.a katanya: Rosulullah s.a.w bersabda: "Kamu akan mengikuti sunnah orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sehinggakan mereka masuk ke dalam lubang biawak kamu tetap mengikuti mereka. Kami bertanya: Wahai Rosulullah, apakah yang kamu maksudkan itu adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani? Baginda bersabda: Kalau bukan mereka, siapa lagi?" ( HR. Bukhori dan Muslim ).
- Tim Ustadz –
( Tasyabuh urusannya bisa membahayakan status keimanan )
Valentin termasuk tasyabuh? Apa itu? Tasyabuh adalah penyerupaan terhadap orang-orang kafir dengan seluruh jenisnya dalam hal akidah atau ibadah atau adat atau cara hidup yang merupakan kekhususan mereka (orang-orang kafir).
Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash radhiallahu anhuma dia berkata: Sesungguhnya Rosulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَشَبَّهَ بِغَيْرِنَا
“Bukan termasuk golongan kami orang yang menyerupai kaum selain kami.” (HR. At-Tirmizi no. 2695).
Dari Abdullah bin Umar radhiallahu anhuma dia berkata: Rosulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk darinya”. (HR. Abu Daud no. 4031 Ash-Shahihah: 1/676).
Tasyabbuh kebanyakannya akan mengarahkan kepada perbuatan mengagumi dan mengidolakan pribadi-pribadi orang-orang kafir, yang pada gilirannya akan membuat dirinya kagum kepada adat, hari raya, ibadah, dan aqidah mereka yang dari awal sampai akhirnya di bangun di atas kebatilan dan kerusakan. Dan hal ini tentunya akan menyebabkan pudar atau bahkan hilangnya agama Islam dari dalam hatinya, tidak kagum terhadap Islam, bahkan acuh tak acuh serta malu mengakui dirinya sebagai muslim.
Karenanya tidaklah kita dapati ada muslim yang menokohkan orang kafir kecuali padanya ada sikap kurang mengagungkan Islam, jahil dalam masalah agama, dan lalai kalau kita tidak katakan meninggalkan dalam beribadah kepada Allah Ta’ala.
Dan dalam surah Al-Hadid ayat 16, Allah SWT berfirman:
وَلَا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ فَاسِقُونَ
“Dan janganlah mereka (kaum mukminin) seperti orang-orang telah diturunkan Al Kitab sebelumnya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.”
Rosulullah bersabda: Diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri r.a katanya: Rosulullah s.a.w bersabda: "Kamu akan mengikuti sunnah orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sehinggakan mereka masuk ke dalam lubang biawak kamu tetap mengikuti mereka. Kami bertanya: Wahai Rosulullah, apakah yang kamu maksudkan itu adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani? Baginda bersabda: Kalau bukan mereka, siapa lagi?" ( HR. Bukhori dan Muslim ).
- Tim Ustadz –
Sumber: http://www.facebook.com/pages/Yusuf-Mansur-Network/109056501839
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar