Bagi orang yang dapat menikmati manis atau lezatnya
iman, maka mengingat Allah subhaanahu wa ta’aala terus-menerus bukanlah hal
yang sulit. Ia bahkan tidak memandangnya sebagai sebuah beban atau kewajiban.
Malah ia memandang kegiatan mengingat Allah subhaanahu wa ta’aala justeru
sebagai suatu kebutuhan karena cintanya kepada Allah subhaanahu wa ta’aala yang
amat-sangat. Bila orang mencintai sesuatu atau seseorang demikian dalamnya,
maka secara otomatis ingatannya akan selalu tertuju kepada fihak yang
dicintainya itu. Akan sulit baginya untuk mengalihkan perhatian dan ingatannya
dari sang kekasih yang ia cintai tersebut.
ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا
“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tiga perkara yang apabila ada pada diri seseorang, ia akan mendapatkan manisnya iman: Dijadikannya Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari selain keduanya….” (HR Bukhari –Shahih)
وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ
“Adapun orang-orang yang beriman amat-sangat cintanya kepada Allah subhaanahu wa ta’aala .” (QS Al-Baqarah 165)
Dan Allah subhaanahu wa ta’aala menjanjikan bagi laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah bahwa untuk mereka telah disediakan ampunan dan pahala yang besar.
وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS Al-Ahzab 41)
Rosulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mengatakan bahwa seluruh dunia dengan segenap isinya adalah terlaknat kecuali beberapa hal. Dan salah satu hal itu ialah kegiatan dzikrullah. Maksudnya ialah bahwa dunia merupakan tempat yang sangat tidak berarti, bahkan sangat buruk. Tetapi ada beberapa hal atau kegiatan yang masih dapat membuat dunia ini menjadi baik dan ada artinya. Salah satunya ialah kegiatan mengingat Allah subhaanahu wa ta’aala.
الدُّنْيَا مَلْعُونَةٌ مَلْعُونٌ مَا فِيهَا إِلَّا ذِكْرَ اللَّهِ وَمَا وَالَاهُ أَوْ عَالِمًا أَوْ مُتَعَلِّمًا
Rosulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Dunia itu terlaknat dan terlaknat pula apa yang ada di dalamnya, kecuali dzikir kepada Allah dan yang berhubungan dengannya, atau seorang yang ‘alim dan mengajarkan ilmunya.” (HR Ibnu Majah – Hasan).
Dalam dunia modern penuh fitnah dewasa ini terasa betapa dunia telah menjadi tempat yang terlaknat. Sebab begitu banyak hal telah diagungkan sedemikian rupa sampai ke derajat diperlakukan laksana ilah-ilah tandingan selain Allah subhaanahu wa ta’aala. Banyak manusia yang kesibukannya bukanlah mengingat Rabbnya, Allah subhaanahu wa ta’aala. Mereka malah sibuk mengingat duit atau harta-kekayaan yang diyakininya dapat melestarikan kebahagiaan hidupnya di dunia. Atau sibuk mengingat wanita cantik bahkan ahli-maksiat seperti artis, selebritis atau bintang filem. Ada lagi yang sibuk mengingat idolanya dalam dunia olahraga, seperti sepakbola atau pembalap mobil formula. Ada pula yang terobsesi mengingat segala strategi dan taktik untuk mempertahankan kelestarian jabatan dan kekuasaannya. Ada lagi yang hanya sibuk mengingat bossnya, pemimpinnya, atasannya yang padahal bukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Sungguh di zaman penuh fitnah seperti sekarang ini kegiatan dzikrullah menjadi suatu perjuangan tersendiri. Sebab dewasa ini orang yang sibuk memfokuskan perhatian dan ingatannya kepada Dzat Yang Maha Mulia tentu menjadi manusia yang melawan arus ditengah-tengah kebanyakan manusia lainnya yang telah tenggelam ke dalam arus hebat dosa syirik mengingat dan mengagungkan selain Dzat Yang Maha Kuasa, Allah subhaanahu wa ta’aala.
ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا
“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tiga perkara yang apabila ada pada diri seseorang, ia akan mendapatkan manisnya iman: Dijadikannya Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari selain keduanya….” (HR Bukhari –Shahih)
وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ
“Adapun orang-orang yang beriman amat-sangat cintanya kepada Allah subhaanahu wa ta’aala .” (QS Al-Baqarah 165)
Dan Allah subhaanahu wa ta’aala menjanjikan bagi laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah bahwa untuk mereka telah disediakan ampunan dan pahala yang besar.
وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS Al-Ahzab 41)
Rosulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mengatakan bahwa seluruh dunia dengan segenap isinya adalah terlaknat kecuali beberapa hal. Dan salah satu hal itu ialah kegiatan dzikrullah. Maksudnya ialah bahwa dunia merupakan tempat yang sangat tidak berarti, bahkan sangat buruk. Tetapi ada beberapa hal atau kegiatan yang masih dapat membuat dunia ini menjadi baik dan ada artinya. Salah satunya ialah kegiatan mengingat Allah subhaanahu wa ta’aala.
الدُّنْيَا مَلْعُونَةٌ مَلْعُونٌ مَا فِيهَا إِلَّا ذِكْرَ اللَّهِ وَمَا وَالَاهُ أَوْ عَالِمًا أَوْ مُتَعَلِّمًا
Rosulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Dunia itu terlaknat dan terlaknat pula apa yang ada di dalamnya, kecuali dzikir kepada Allah dan yang berhubungan dengannya, atau seorang yang ‘alim dan mengajarkan ilmunya.” (HR Ibnu Majah – Hasan).
Dalam dunia modern penuh fitnah dewasa ini terasa betapa dunia telah menjadi tempat yang terlaknat. Sebab begitu banyak hal telah diagungkan sedemikian rupa sampai ke derajat diperlakukan laksana ilah-ilah tandingan selain Allah subhaanahu wa ta’aala. Banyak manusia yang kesibukannya bukanlah mengingat Rabbnya, Allah subhaanahu wa ta’aala. Mereka malah sibuk mengingat duit atau harta-kekayaan yang diyakininya dapat melestarikan kebahagiaan hidupnya di dunia. Atau sibuk mengingat wanita cantik bahkan ahli-maksiat seperti artis, selebritis atau bintang filem. Ada lagi yang sibuk mengingat idolanya dalam dunia olahraga, seperti sepakbola atau pembalap mobil formula. Ada pula yang terobsesi mengingat segala strategi dan taktik untuk mempertahankan kelestarian jabatan dan kekuasaannya. Ada lagi yang hanya sibuk mengingat bossnya, pemimpinnya, atasannya yang padahal bukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Sungguh di zaman penuh fitnah seperti sekarang ini kegiatan dzikrullah menjadi suatu perjuangan tersendiri. Sebab dewasa ini orang yang sibuk memfokuskan perhatian dan ingatannya kepada Dzat Yang Maha Mulia tentu menjadi manusia yang melawan arus ditengah-tengah kebanyakan manusia lainnya yang telah tenggelam ke dalam arus hebat dosa syirik mengingat dan mengagungkan selain Dzat Yang Maha Kuasa, Allah subhaanahu wa ta’aala.
Sumber: http://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=10151167333501840&id=109056501839
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar