Nabi
Muhammad Saw begitu mencintai Fatimah. Tidak ada di jagad ini yang lebih beliau
cintai ketimbang Fatimah. Setiap kali Rosulullah Saw hendak mengadakan
perjalanan, rumah terakhir yang beliau pamiti adalah rumah Fatimah. Dan ketika
al-Musthafa pulang dari perjalanan ke manapun, rumah pertama yang beliau
datangi adalah rumah Fatimah. Fatimah betul-betul buah cinta Nabi, belahan
jiwanya dan Nabi tak pernah sanggup untuk berpisah dengan putri tercintanya.
Setiap kali Datang Fatimah dalam kondisi apapun, Nabi selalu menyambutnya,
menciumnya dan mendudukkannya di tempat yang mulia.
Imam Muslim
menceritakan kepada kita tentang keutamaan-keutamaannya dan meriwayatkan dari
Aisyah'' r.a. dia berkata : "Pernah isteri-isteri Nabi SAW berkumpul di
tempat Nabi Saw. Lalu datang Fatimah r.a. sambil berjalan, sedang jalannya
mirip dengan jalan Rosulullah Saw. Ketika Nabi Saw melihatnya, beliau
menyambutnya seraya berkata :"Selamat datang, puteriku."
Kemudian beliau mendudukkannya di sebelah kanan atau kirinya. Lalu dia berbisik
kepadanya. Maka Fatimah menangis dengan suara keras. Ketika melihat
kesedihannya, Nabi Saw berbisik kepadanya untuk kedua kalinya, maka Fatimah
tersenyum. Setelah itu aku berkata kepada Fatimah : Rosulullah Saw telah
berbisik kepadamu secara khusus di antara isteri-isterinya, kemudian engkau
menangis!" Ketika Nabi Saw. pergi, aku bertanya kepadanya :"Apa yang
dikatakan Rosulullah Saw. kepadamu ?" Fatimah menjawab :"Aku tidak
akan menyiarkan rahasia Rosul Allah Saw." Aisyah berkata :"Ketika Rosulullah
Saw. wafat, aku berkata kepadanya :"Aku mohon kepadamu demi hakku yang ada
padamu, ceritakanlah kepadaku apa yang dikatakan Rosulullah Saw. kepadamu itu
?" Fatimah pun menjawab :"Adapun sekarang, maka baiklah. Ketika
berbisik pertama kali kepadaku, beliau mengabarkan kepadaku bahwa Jibril
biasanya memeriksa bacaannya terhadap Al Qur''an sekali dalam setahun, dan
sekarang dia memeriksa bacaannya dua kali. Maka, kulihat ajalku sudah dekat.
Takutlah kepada Allah dan sabarlah. Aku adalah sebaik-baik orang yang
mendahuluimu." Fatimah berkata :"Maka aku pun menangis sebagaimana
yang engkau lihat itu. Ketika melihat kesedihanku, beliau berbisik lagi
kepadaku, dan berkata :"Wahai, Fatimah, tidakkah engkau senang menjadi pemimpin
wanita-wanita kaum Mukmin atau ummat ini ?" Fatimah berkata : "Maka
aku pun tertawa seperti yang engkau lihat."
Sesungguhnya
dia adalah pemimpin wanita dunia dan penghulu wanita penghuni syurga, puteri
kekasih Robbil’alamiin, dan ibu dari Al-Hasan dan Al-Husein. Az-Zubair bin
Bukar berkata :"Keturunan Zainab telah tiada dan telah sah riwayat, bahwa
Rosulullah Saw menyelimuti Fatimah dan suaminya serta kedua puteranya dengan
pakaian seraya berkata : "Ya, Allah, mereka ini adalah ahli baitku. Maka
hilangkanlah dosa dari mereka dan bersihkanlah mereka sebersih-bersihnya."
[Siyar A'laamin Nubala', juz 2, halaman 88] .
Inilah
Fatimah binti Muhammad Saw yang melayani diri sendiri dan menanggung berbagai
beban rumahnya. Thabrani menceritakan, bahwa ketika kaum Musyrikin telah
meninggalkan medan perang Uhud, wanita-wanita sahabat keluar untuk memberikan
pertolongan kepada kaum Muslimin. Di antara mereka yang keluar terdapat
Fatimah. Ketika bertemu Nabi Saw, Fatimah memeluk dan mencuci luka-lukanya
dengan air, sehingga darah semakin banyak yang keluar. Tatkala Fatimah melihat
hal itu, dia mengambil sepotong tikar, lalu membakar dan membubuhkannya pada
luka itu sehingga melekat dan darahnya berhenti keluar." (HR. Syaikha dan
Tirmidzi).
Inilah dia, Fatimah Az-Zahra''. Dia hidup dalam
kesulitan, tetapi mulia dan terhormat. Dia telah menggiling gandum dengan alat
penggiling hingga berbekas pada tangannya. Dia mengangkut air dengan qirbah
hingga berbekas pada dadanya. Dan dia menyapu rumahnya hingg berdebu bajunya.
Ali r.a. telah membantunya dengan melakukan pekerjaan di luar. Dia berkata
kepada ibunya, Fatimah binti Asad bin Hasyim :"Bantulah pekerjaan puteri Rosulullah
Saw di luar dan mengambil air, sedangkan dia akan mencukupimu bekerja di dalam
rumah : yaitu membuat adonan tepung, membuat roti dan menggiling gandum."
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar