sesungguhnya kita berkuasa penuh di atas mereka." ( SQ. Al Araaf : 127 )
Bayangin seorang Nabi Musa Alaihissalaam dibilang sebagai pembuat kerusakan, membikin keonaran dan mungkin bisa dikata membuat resah masyarakat oleh para pembesar Fir'aun, jadi diatas Fir'aun, ternyata ada tuh para pembesarnya yang tugasnya memerintah Firaun, dan satu lagi yang menarik dibilangnya Firaun dikhawatirkan para pembesarnya tersebut akan meninggalkan tuhan-tuhannya, padahal kita semua tahu Fir'aun memproklamirkan dirinya sebagai tuhan.
Informasi dari Qur'an diperuntukkan bagi manusia hingga hari kiamat, sebuah informasi yang terus berulang. Sebagai seorang yang beriman pastilah kita akan begitu mencermati ayat diatas sebagai sebuah panduan ketika seringkali para musuh Allah SWT memutar balikkan fakta, dan sarat akan fitnah kepada para hamba Allah SWT yang shaleh, menyerukan Agama Allah SWT dilevel Tauhid kepada pembesar.
Allah SWT Berfirman : Maka Fir'aun meninggalkan (tempat itu), lalu mengatur tipu dayanya, kemudian dia datang ( QS Thoha : 60 ).
Bahwasanya Fir'aun begitu menindas rakyatnya, disini bukan hal pangan malah sebuah riwayat Fir'aun rajin memberikan makanan kepada rakyatnya, tetapi penindasan disini ialah Fir'aun berlaku sewenang-wenang, penuh ketidak adilan, dan menyengsarakan rakyat yang kecil, karena apa ? karena Fir'aun berlaku sebagai tuhan, dan tidak mau tunduk kepada petunjuk Allah SWT melalui Nabi Musa AS. Penguasalah yang berhak menetapkan aturan, disinilah dikala Firaun diberi amanah sebagai pemimpin, ia sebagai pengemban tanggungjawab tidak mau menyembah Allah SWT dalam artian enggan menjadikan Allah SWT sebagai penguasa dirinya memakai aturannya, dan ia bersikeras menjadikan dirinya sebagai penguasa yang berhak menetapkan aturan. Dirinya berlaku sebagai tuhan menguasai negerinya. Penetap aturan tertinggi yang gak bisa dibantah oleh siapapun termasuk Nabi Musa Alaihissalaam.
Nabi Musa Alaihissalaam langsung difitnah sebagai pembuat kerusakan karena membahayakan posisinya sebagai penguasa mesir, Fir'aun takut Nabi Musa AS mengganti agama dalam artian semua bidang kehidupan sejalan dengan aturan Allah SWT, karena aturan Allah SWT meliputi seluruh bidang kehidupan dan jelas akan menghalangi keleluasaaan penguasa dalam menjalani kepentingannya. Dalam kata pembesar Firaun, jelas dibelakang Fir'aun ada sekelompok pembesar, mereka juga ikut mengatur dibalik layar, bisa dikata berlaku sebagai mafia, dimana kisah Fir'aun terkait erat dengan seorang hartawan Qorun dan pemegang hartanya yang bernama Haman.
Allah SWT Berfirman : dan juga Qarun, Fir'aun dan Haman. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka Musa dengan (membawa bukti-bukti) keterangan-keterangan yang nyata. Akan tetapi mereka berlaku sombong di muka bumi, dan tiadalah mereka orang-orang yang luput dari kehancuran itu. ( QS Al Ankabut : 39 ).
Ketika itu Nabi Musa AS adalah seorang sipil yang tidak berdaya apa-apa, berbanding jauh dengan Fir'aun seorang raja yang besar, memiliki tentara dan harta yang berlimpah, namun Nabi Musa Alaihissalam dan Nabi Harun Alaihissalam mendatanginya dan menyerukan agar Fir'aun mau menyembah Allah SWT, dengan segala resikonya beserta bahaya yang mengancam dari tipu daya pengikut Fir'aun. Bagi Allah SWT jelas Fir'aunlah yang membuat kerusakan karena tidak mau menyembah-Nya, sebagai penguasa ia menggunakan kekuasaannya demi mengerjai penduduknya demi melanggengkan kezalimannya.
Allah SWT Berfirman : Sesungguhnya Fir'aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dengan menindas segolongan dari mereka, menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka. Sesungguhnya Fir'aun termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. ( QS Al Qashash : 4 ).
Allah SWT Berfirman : Demikianlah dijadikan Fir'aun memandang baik perbuatan yang buruk itu, dan dia dihalangi dari jalan (yang benar); dan tipu daya Fir'aun itu tidak lain hanyalah membawa kerugian ( QS Al Mukmin : 37 )
Allah SWT Berfirman : Musa berkata: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia, ya Tuhan Kami - akibatnya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan Engkau. Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih." ( QS Yunus : 88 ).
Informasi dari Qur'an diperuntukkan bagi manusia hingga hari kiamat, sebuah informasi yang terus berulang. Sebagai seorang yang beriman pastilah kita akan begitu mencermati ayat diatas sebagai sebuah panduan ketika seringkali para musuh Allah SWT memutar balikkan fakta, dan sarat akan fitnah kepada para hamba Allah SWT yang shaleh, menyerukan Agama Allah SWT dilevel Tauhid kepada pembesar.
Bayangin seorang Nabi Musa Alaihissalaam dibilang sebagai pembuat kerusakan, membikin keonaran dan mungkin bisa dikata membuat resah masyarakat oleh para pembesar Fir'aun, jadi diatas Fir'aun, ternyata ada tuh para pembesarnya yang tugasnya memerintah Firaun, dan satu lagi yang menarik dibilangnya Firaun dikhawatirkan para pembesarnya tersebut akan meninggalkan tuhan-tuhannya, padahal kita semua tahu Fir'aun memproklamirkan dirinya sebagai tuhan.
Informasi dari Qur'an diperuntukkan bagi manusia hingga hari kiamat, sebuah informasi yang terus berulang. Sebagai seorang yang beriman pastilah kita akan begitu mencermati ayat diatas sebagai sebuah panduan ketika seringkali para musuh Allah SWT memutar balikkan fakta, dan sarat akan fitnah kepada para hamba Allah SWT yang shaleh, menyerukan Agama Allah SWT dilevel Tauhid kepada pembesar.
Allah SWT Berfirman : Maka Fir'aun meninggalkan (tempat itu), lalu mengatur tipu dayanya, kemudian dia datang ( QS Thoha : 60 ).
Bahwasanya Fir'aun begitu menindas rakyatnya, disini bukan hal pangan malah sebuah riwayat Fir'aun rajin memberikan makanan kepada rakyatnya, tetapi penindasan disini ialah Fir'aun berlaku sewenang-wenang, penuh ketidak adilan, dan menyengsarakan rakyat yang kecil, karena apa ? karena Fir'aun berlaku sebagai tuhan, dan tidak mau tunduk kepada petunjuk Allah SWT melalui Nabi Musa AS. Penguasalah yang berhak menetapkan aturan, disinilah dikala Firaun diberi amanah sebagai pemimpin, ia sebagai pengemban tanggungjawab tidak mau menyembah Allah SWT dalam artian enggan menjadikan Allah SWT sebagai penguasa dirinya memakai aturannya, dan ia bersikeras menjadikan dirinya sebagai penguasa yang berhak menetapkan aturan. Dirinya berlaku sebagai tuhan menguasai negerinya. Penetap aturan tertinggi yang gak bisa dibantah oleh siapapun termasuk Nabi Musa Alaihissalaam.
Nabi Musa Alaihissalaam langsung difitnah sebagai pembuat kerusakan karena membahayakan posisinya sebagai penguasa mesir, Fir'aun takut Nabi Musa AS mengganti agama dalam artian semua bidang kehidupan sejalan dengan aturan Allah SWT, karena aturan Allah SWT meliputi seluruh bidang kehidupan dan jelas akan menghalangi keleluasaaan penguasa dalam menjalani kepentingannya. Dalam kata pembesar Firaun, jelas dibelakang Fir'aun ada sekelompok pembesar, mereka juga ikut mengatur dibalik layar, bisa dikata berlaku sebagai mafia, dimana kisah Fir'aun terkait erat dengan seorang hartawan Qorun dan pemegang hartanya yang bernama Haman.
Allah SWT Berfirman : dan juga Qarun, Fir'aun dan Haman. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka Musa dengan (membawa bukti-bukti) keterangan-keterangan yang nyata. Akan tetapi mereka berlaku sombong di muka bumi, dan tiadalah mereka orang-orang yang luput dari kehancuran itu. ( QS Al Ankabut : 39 ).
Ketika itu Nabi Musa AS adalah seorang sipil yang tidak berdaya apa-apa, berbanding jauh dengan Fir'aun seorang raja yang besar, memiliki tentara dan harta yang berlimpah, namun Nabi Musa Alaihissalam dan Nabi Harun Alaihissalam mendatanginya dan menyerukan agar Fir'aun mau menyembah Allah SWT, dengan segala resikonya beserta bahaya yang mengancam dari tipu daya pengikut Fir'aun. Bagi Allah SWT jelas Fir'aunlah yang membuat kerusakan karena tidak mau menyembah-Nya, sebagai penguasa ia menggunakan kekuasaannya demi mengerjai penduduknya demi melanggengkan kezalimannya.
Allah SWT Berfirman : Sesungguhnya Fir'aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dengan menindas segolongan dari mereka, menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka. Sesungguhnya Fir'aun termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. ( QS Al Qashash : 4 ).
Allah SWT Berfirman : Demikianlah dijadikan Fir'aun memandang baik perbuatan yang buruk itu, dan dia dihalangi dari jalan (yang benar); dan tipu daya Fir'aun itu tidak lain hanyalah membawa kerugian ( QS Al Mukmin : 37 )
Allah SWT Berfirman : Musa berkata: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia, ya Tuhan Kami - akibatnya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan Engkau. Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih." ( QS Yunus : 88 ).
Informasi dari Qur'an diperuntukkan bagi manusia hingga hari kiamat, sebuah informasi yang terus berulang. Sebagai seorang yang beriman pastilah kita akan begitu mencermati ayat diatas sebagai sebuah panduan ketika seringkali para musuh Allah SWT memutar balikkan fakta, dan sarat akan fitnah kepada para hamba Allah SWT yang shaleh, menyerukan Agama Allah SWT dilevel Tauhid kepada pembesar.
Sumber:
http://www.facebook.com/pages/Yusuf-Mansur-Network/109056501839
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar